Profesi fotografer juga kerap mengalami nasib serupa dengan rekan pekerja kreatif lainnya seperti desainer dan ilustrator: dianggap pekerjaan gampangan, “siapa saja bisa jadi fotografer dengan modal kamera mutakhir.” Anggapan ini semakin memojokkan para fotografer, khususnya yang masih pemula, untuk terus menekan rate mereka serendah mungkin.
Fotografer yang cakap tidak serta merta dinilai dari alat-alatnya saja. Jam terbang seorang fotografer profesional, yang pada akhirnya mencerminkan etos kerja, kedisiplinan, keterampilan mengoperasikan alat, hingga intuisi dalam pengambilan gambar, adalah komponen-komponen nilai yang sejatinya menjadikan jenis profesi ini sudah pasti bukan “sekadar asal njepret~
”Mereka memiliki keahlian spesifik yang terbagi dalam beberapa kategori. Ada sedikitnya tiga kategori yang akan disinggung lebih lanjut: fotografer Daily, Event, dan Photoshoot.Penasaran dengan rate fotografer? Download disini!
Profesi fotografer juga kerap mengalami nasib serupa dengan rekan pekerja kreatif lainnya seperti desainer dan ilustrator: dianggap pekerjaan gampangan, “siapa saja bisa jadi fotografer dengan modal kamera mutakhir.” Anggapan ini semakin memojokkan para fotografer, khususnya yang masih pemula, untuk terus menekan rate mereka serendah mungkin.
Fotografer yang cakap tidak serta merta dinilai dari alat-alatnya saja. Jam terbang seorang fotografer profesional, yang pada akhirnya mencerminkan etos kerja, kedisiplinan, keterampilan mengoperasikan alat, hingga intuisi dalam pengambilan gambar, adalah komponen-komponen nilai yang sejatinya menjadikan jenis profesi ini sudah pasti bukan “sekadar asal njepret~
”Mereka memiliki keahlian spesifik yang terbagi dalam beberapa kategori. Ada sedikitnya tiga kategori yang akan disinggung lebih lanjut: fotografer Daily, Event, dan Photoshoot.Penasaran dengan rate fotografer? Download disini!