Tanpa adanya pandemi pun, generasi produktif jaman sekarang banyak yang bekerja hingga ke titik kelelahan ekstrim. Ambisi, kebutuhan hidup dan persaingan yang ketat di dalam dunia pekerjaan mendorong tiap individu untuk lebih giat lagi bekerja hingga tidak jarang mengalami yang namanya burnout atau kelelahan ekstrim. Sebelum Crafters memberikan tips untuk kamu menghindari situasi tersebut, mari kita gali lebih dalam lagi tentang apa itu burnout.
Menurut para penulis buku “Career Burnout: Causes and Cures” yang bernama Ayala Pines dan Elliot Aronson, burnout merupakan kondisi emosional di mana seseorang merasa lelah dan jenuh secara mental ataupun fisik sebagai akibat tuntutan pekerjaan yang meningkat. Namun secara singkat mereka mendefinisikan burnout sebagai bentuk kelelahan secara fisik, mental dan emosional, meskipun intensitas, durasi, frekuensi serta konsekuensinya beragam.
Baca juga: Memotivasi Diri untuk Menulis Tiap Hari
Selain itu menurut riset yang dilakukan oleh Bakker, Schaufeli, Sixma dan Bosveld membuktikan bahwa burnout dapat menular dari satu pekerja ke pekerja lainnya. Contohnya di dalam riset tersebut tentang seorang perawat yang baru saja memulai karirnya langsung dipenuhi dengan kepahitan dan rasa gagal diri yang disebabkan oleh perlakuan negatif di lingkungan pekerjaannya (yang disebabkan oleh burnout). Lalu bagaimanakah ciri-ciri orang yang sedang mengalami burnout?
Menurut salah satu website kesehatan dunia, secara mental orang yang sedang mengalami burnout akan terlihat dari beberapa poin ini:
Dan secara fisik, burnout dapat menimbulkan:
Belum lagi, dengan adanya pandemi ini semua kendala dalam pekerjaan cenderung tercampur dengan kendala di dalam rumah karena nyaris semua pekerja bekerja dari rumah. Tapi karena sekarang kita sudah mengenal ciri burnout, kita dapat memastikan untuk menghindar dengan melihat rambu-rambu kondisi mental dan fisik kita. Selama pandemi di rumah ini,
Ada beberapa hal populer dalam menambahkan stres di keseharian yang baru ini, dari tuntutan pekerjaan rumah yang biasanya tidak ditemui di kantor, tekanan untuk memulai hobi baru atau menjalankan mimpi, melihat kemajuan banyak orang di media sosial yang cenderung memancing rasa kegagalan di dalam diri. Tapi perlu diingat bahwa semua itu bisa dihadapi dengan cara kembali ke dasar, yaitu daftar prioritas.
Hal yang paling sulit di masa pandemi ini ialah memulai rutinitas baru dan beradaptasi dengan keseharian yang membutuhkan lebih banyak fokus serta keahlian untuk mengatur pekerjaan dan waktu. Namun salah satu keuntungan bekerja di rumah ialah setiap individu dapat merefleksikan diri dan bereksperimen dengan rutinitas barunya, terlebih lagi di dalam setiap refleksi, orang pun semakin mengenal batas diri sampai mana ia sanggup bekerja di dalam satu harinya sehingga orang tersebut pun tidak mengalami burnout.
Baca juga: Solusi bagi Creative Block
Jadi jika kamu ingin menghindari burnout saat bekerja dari rumah, ketahuilah batas kemampuan dirimu di dalam pekerjaan jika tidak mampu mengerjakan banyak bisa dicicil, aturlah strategi terbaik di setiap harinya menggunakan daftar prioritas sehingga hal-hal penting selesai lebih dahulu dan mengurangi kecemasan yang ditimbulkan. Selain itu selalu perhatikan rambu emosi dan fisikmu, ketahuilah bahwa bekerja sampai kelelahan belum tentu efektif dan baik secara performa.
Tidak usah terlalu hiraukan kesuksesan atau kegagalan orang lain namun fokus pada apa yang bisa dilakukan sehingga tidak timbul rasa kegagalan dalam diri karena sudah melakukan yang terbaik. Ingatlah bahwa di pandemi ini bukan hanya virus yang menular tapi juga burnout. Jika kamu harus berhadapan dengan teman pekerja yang sedang burnout dan bersikap negatif, ingatlah bahwa yang berbicara bukan teman pekerjamu melainkan rasa sakitnya. Menyadari hal hal ini akan mengurangi resikomu tertular burnout, jadi tetap semangat, kan? Jaga kesehatan agar tetap terlindung dari virus ataupun burnout ini, ya.
Regular
Italic
Bold
The rich text element allows you to create and format headings, paragraphs, blockquotes, images, and video all in one place instead of having to add and format them individually. Just double-click and easily create content.
A rich text element can be used with static or dynamic content. For static content, just drop it into any page and begin editing. For dynamic content, add a rich text field to any collection and then connect a rich text element to that field in the settings panel. Voila!
Headings, paragraphs, blockquotes, figures, images, and figure captions can all be styled after a class is added to the rich text element using the "When inside of" nested selector system.