``Nothing is as important as passion. No matter what you want to do with your life, be passionate!`` ~ Jon Bon Jovi
Berawal dari passion juga, Sasyachi mengambil jalur untuk jadi beauty influencer.
Sasyachi, yang akrab dipanggil Sasya, menemukan minatnya ketika wajah para aktris Korea mulai berseliweran di televisi dan internet.
Melihat riasan wajah mereka yang tampak flawless, ia pun tertarik belajar untuk bisa mengenakan make up seperti mereka.
Dari buku dan akun YouTube beberapa vlogger serta make up artist Korea, seperti PONY, Jung Saem Mool, atau Risa Bae, Sasya mulai belajar tata rias secara otodidak. Hasilnya, make up K-Beauty pun terlihat cocok di wajahnya.
Kegemaran itu lalu berlanjut pada keputusannya untuk membuka bisnis online yang khusus menjual kosmetik Korea. Untuk produknya, ia memilih berdasarkan pengalaman pribadi atau hasil ulasan dari blogger di negara lain.
Dari sana, jalan menuju profesi sebagai beauty influencer mulai terbuka. Seperti apa ceritanya, Sasyachi, yang juga Chief Editor Facetofeet.com pun bercerita pada The Crafters.
Hmmm, semua berawal pada Januari 2013, waktu aku bikin blog hellosasyachi.blogpost.com. Waktu itu aku pikir, bagaimana caranya bisa membuat orang-orang tahu tentang toko online shop-ku, tanpa biaya pemasaran yang besar. Merasa nyaman dengan blog, empat bulan kemudian aku beli domain hellosasyachi.com.
Hahaha… Masih banget! Aku review nail polish dari Etude House. Uniknya nail polish ini tuh ada tiga warna yang bisa bikin kuku gradasi, jadi enggak perlu susah-susah ke nail salon buat bikin gradation nail, hihihi.
Aku enggak pernah belajar nulis blog, apalagi pakai kata kunci atau SEO. Tapi di awal ngeblog, aku ikut komunitas Indonesia Beauty Blogger, dan di situ banyak banget blogger yang tukeran atau kasih linkposting-an terbarunya.
Dari sana, orang-orang mulai kenal blog-ku. Dan karena kebanyakan followers-ku juga pecinta Korea, jadi enggak terlalu sulit promoin blog-nya.
Sebetulnya aku baru saja mulai di YouTube, makanya subscriber-nya masih 20 ribuan. Jadi emang masih lebih kuat di blog dan Instagram. Apalagi makin ke sini, Instagram tambah canggih, bisa dipakai buat promosi produk juga.
Tapi kalau soal suka, aku lebih suka nulis blog sih. Soalnya aku juga enggak bisa ngomong banyak di depan kamera.
Sama-sama susah. Soalnya aku juga mengerjakan semuanya sendiri, enggak ada tim. Paling bedanya, Instagram lebih mudah karena hanya foto, sementara blog butuh waktu untuk nulis, dan konten di Youtube butuh waktu lebih banyak untuk shooting plus editing.
Konten-konten aku lebih ke Korean Beauty. Bahkan beberapa majalah seperti NYLON Indonesia dan Cosmogirl menyebutku sebagai “K-Beauty Queen-nya Indonesia” hahaha, mungkin karena kebanyakan beauty influencers pakai makeup western dan berdandan ala Kylie.
Tapi yang pasti, saat me-review di blog, aku sebisa mungkin jujur apakah produk yang aku pakai memang cocok dan bagus di kulitku. Jadi meski dibayar, aku enggak selalu bilang produk itu bagus. Tapi enggak juga langsung bilang “JELEK NI PRODUKNYA!”
Kalau produknya emang enggak cocok, aku kasih alasan yang masuk akal. Misalnya, “Oh, di aku enggak cocok nih, mungkin karena kulitku kering, tapi kayaknya di kulit yang oily pasti cocok deh.”
Maka itu juga, aku picky banget buat produk yang dipakai, enggak mau asal beli semua produk. Cek-cek review dulu, kalau memang bagus, baru beli. Begitu juga kalau ada brand yang produknya aku enggak suka, ya aku enggak mau ambil buat review.
Oh enggak dong. Pakai brand Amerika atau Indonesia belum tentu aku keluar dari jalur K-Beauty, soalnya aku tetap mengaplikasikan riasan ala Korean.
Sejauh ini aku selalu ikuti timeline mereka dengan baik, datang on time, dan posting di Instagram atau blog sesuai dengan timeline. Karena aku pingin kerja secara profesional, bukan main-main.
Saat bikin blog, ternyata banyak yang suka dengan aku, jadi aku bikin akun LINE khusus buat followers-ku. DI sana aku dan mereka bisa saling tukar informasi seputar make up dan fashion, bahkan curhat tentang keluarga atau pacar juga.
Begitu juga kalau ada brand yang produknya aku enggak suka, ya aku enggak mau ambil buat review.
Hmmm, paling aku cuma bisa bilang, apa pun yang kalian kerjakan harus sesuai dengan passion, jangan cuma ikut-ikutan. Terus juga, jangan terlalu money minded, and please be professional, karena itu yang bakalan bikin kalian dikenal sama brand.
Sebetulnya sudah setahun lebih ini, aku lagi seneng ngurusin startup-ku, Facetofeet.com. Jadi emang lagi fokus ke baby-ku ini sih.
Aku pingin berbagi informasi tentang dunia fashion dan kecantikan, terutama buat perempuan yang belum pede dengan penampilannya. Karena, di satu sisi blog-ku lebih berkiblat ke K-Beauty, yang enggak semua orang suka atau bisa cocok sama gaya itu; maka aku coba bikin media yang lebih umum, tempat lebih banyak orang bisa baca dan suka.
Aku hanya bisa bilang three steps cleansing: use lip eye remover, cleansing water, foam, dan toner juga harus! Lalu pakai skin care tiap pagi dan malam, plus jangan lupa untuk pakai sunblock!
Lipstik atau lip-tint!
Banyak beauty influencer berkualitas seperti Sasyachi yang telah bergabung di GetCraft untuk menawarkan jasa sponsored content untuk para klien di seluruh Indonesia. Ingin tahu influencer mana saja yang sudah gabung? Yuk lihat di sini!
Regular
Italic
Bold
The rich text element allows you to create and format headings, paragraphs, blockquotes, images, and video all in one place instead of having to add and format them individually. Just double-click and easily create content.
A rich text element can be used with static or dynamic content. For static content, just drop it into any page and begin editing. For dynamic content, add a rich text field to any collection and then connect a rich text element to that field in the settings panel. Voila!
Headings, paragraphs, blockquotes, figures, images, and figure captions can all be styled after a class is added to the rich text element using the "When inside of" nested selector system.