Ada banyak sekali faktor yang harus seorang pekerja lepas hadapi dibandingkan pekerja “konvensional” atau penuh-waktu. Sebagai seorang freelancer, kamu memiliki tanggung jawab membangun daftar klien, menjadi bos bagi dirimu sendiri, mengatur keuanganmu, dan−ini yang paling fatal dan sulit−menentukan tarif jasa kerjamu.
Crafters merangkum apa saja yang harus kamu pikirkan sebelum menentukan tarif sebagai seorang freelancer. Entah kamu baru saja memulai pekerjaanmu sebagai seorang freelancer atau telah terjun dan butuh melakukan penyesuaian sistem tarif, berikut kesalahan-kesalahan yang umum dilakukan saat menentukan tarif harga dan harus kamu hindari sebagai freelancer.
Baca Juga: Regulasi dan Etika Influencer
Salah satu cara terbaik memahami biaya apa saja sih yang sebenarnya harus kamu tagih ke klien adalah lewat mengobrol dengan sesama teman freelancer yang kebetulan berada di industri yang sama denganmu. Keuntungan sering mengobrol dengan teman sesama freelancer adalah kamu memiliki gerbang informasi lain yang dapat membantumu memahami pasar. Tak hanya itu, teman sesama freelancer pun dapat membantumu merasa lebih percaya diri dan juga lebih siap menghadapi pertanyaan, “Berapa harga jasa freelance kamu?”
Enggak punya teman freelancer yang satu bidang? Jangan sedih. Kamu bisa mulai mencari informasi soal grup-grup freelance di internet atau bergabung di group Facebook dan WhatsApp.
Banting-bantingan harga di pekerjaan lepas itu tidaklah efektif. Sebuah penelitian dari Stanford University menjabarkan bukti-bukti konklusif jika meminta seseorang untuk membandingkan tarif bukanlah hal yang tepat untuk bisnis berbasis kualitas. Justru malah akan merugikanmu. Jadi, jangan fokus pada persaingan tarif hingga memasang harga jauh di bawah pasaran. Lakukanlah hal yang sebaliknya: naikkan tarif jasamu dan fokuslah pada value atau nilai yang dapat kamu hadirkan dalam karyamu.
Selain faktor bahan pembuatan karya yang harus kamu tambahkan dalam perhitunganmu, ada hal lain yang harus kamu masukan ke dalam tarifmu yakni, value atau nilai. Belakangan, banyak sekali pekerja lepas yang mengimplementasi “value-based pricing” sebagai metode anyar untuk menentukan tarif.
Value-based pricing ini memberikan ruang bagimu untuk memasang tarif sesuai dengan apa yang kamu hadirkan, bukan berapa lamanya pengerjaan karya. Ambil contoh, ketika kamu bisa memberikan hasil jadi pekerjaan lebih cepat dari kesepakatan awal, bukan berarti kamu harus memberikan potongan harga kepada klien. Justru semakin cepat kamu menyelesaikan tugasmu, semakin tinggi pula tarif yang dapat kamu bebankan kepada klien. Ini karena apa yang kamu kerjakan dalam waktu cepat tersebut membutuhkan kemampuan tertentu.
Bagaimana kamu memasang tarif terhadap pekerjaanmu kelak akan menentukan caramu menarik perhatian klien potensial. Saat kamu mampu menghadirkan hasil pekerjaan yang tak perlu diragukan lagi kualitasnya dan bermanfaat bagi klien, kamu pun bisa membangun sistem tarif jasa freelance yang kompetitif serta sempurna.
Baca Juga: 5 Masalah yang Dihadapi Freelancer dan Cara Mengatasinya!
Regular
Italic
Bold
The rich text element allows you to create and format headings, paragraphs, blockquotes, images, and video all in one place instead of having to add and format them individually. Just double-click and easily create content.
A rich text element can be used with static or dynamic content. For static content, just drop it into any page and begin editing. For dynamic content, add a rich text field to any collection and then connect a rich text element to that field in the settings panel. Voila!
Headings, paragraphs, blockquotes, figures, images, and figure captions can all be styled after a class is added to the rich text element using the "When inside of" nested selector system.