Belajar desain grafis secara autodidak dan menjalani karier sebagai desainer grafis profesional sangatlah memungkinkan. Jika bicara soal pendidikan, memang ada banyak institusi yang menawarkan desain sebagai jurusan unggulannya. Namun, tidak semua orang bisa menyanggupi pendidikan yang biasanya memiliki rentang waktu 4 tahun dan semua biaya yang diperlukan di dalamnya (untuk sarjana pendidikan tinggi).
Say, some of us were born too cool for school. Daripada terus ngelamun sembari enggak melakukan apa-apa, tidak ada salahnya kok belajar sendiri! Asal bisa melewati proses-prosesnya dengan sabar, hasil akhir dari belajar secara autodidak juga bisa maksimal.
Desainer grafis memiliki cukup banyak interest yang bisa kamu pilih sendiri mulai dari mendesain logo, mendesain visual aplikasi, hand lettering, hingga mendesain situs. Masih banyak cabang lain yang belum disebutkan, kamu bisa mencari-cari ketertarikan personalmu sendiri di awal pembelajaran autodidakmu agar kamu dapat mengerucutkan hal-hal yang harus dipelajari.
Baca Juga: Definisi Desainer di Industri Digital
Seperti yang kita tahu, bahwa pekerjaan utama para desainer grafis adalah untuk memecahkan masalah visual dari si klien. Maka itu, hal-hal yang berhubungan dengan masalah tersebut lebih baik dipelajari secara perlahan. Crafters percaya, semua bisa dimulai dengan fondasi dasar yang penting untuk menjadi seorang desainer grafis pada akhirnya., walaupun kamu belajar secara autodidak.
Saat hal-hal di fondasi dasar ini sudah kamu lakukan dengan maksimal, selanjutnya kamu bisa mempelajari hal-hal yang lebih kompleks dari belajar desain secara autodidak.
Cek di sini untuk melihat para desainer yang sudah bergabung di marketplace GetCraft
Unfortunately, saat ini, sebagai desainer kamu harus mempelajari software digital. Walaupun kamu ngotot bisa mengerjakannya secara manual, pasti pada akhirnya kamu akan butuh bantuan digital untuk merapikan dan menyelesaikan desainmu. Adobe Illustrator salah satu jawabannya. Banyak desainer yang menyarankan untuk tidak usah terburu-buru belajar Photoshop. Ada baiknya, kamu memulai dengan Adobe Illustrator. Ada banyak video tutorial yang diunggah di YouTube dan ebooks yang bisa membantu kamu belajar. Jangan malas untuk terus mengulik, ya!
Setelah itu, baru kamu sah dan bisa mendalami Adobe Photoshop. Tipsnya masih sama, tontonlah sebanyak-banyaknya video tutorial di YouTube!
Siapa yang enggak terbantu dengan keberadaan media sosial? Bahkan saat kamu masih dalam tahap belajar pun, kamu bisa berbagi dan meminta saran dari followers di akun media sosialmu. Sebagai pelajar autodidak, tidak ada yang lebih baik dari masukan audiensmu sendiri.
Apalagi, saat ini, banyak akun-akun dan komunitas yang dibentuk secara spesifik untuk bidang-bidang kreatif, seperti desain grafis sendiri. Di dalamnya juga, kamu bisa scrolling buat cari-cari inspirasi sampai puas. Karena, memang konten-konten yang dihadirkan tidak akan pernah habis.
Ikutan komunitas di dalamnya juga membantu kamu networking dan belajar, lho. Jangan malu-malu untuk jump in ke diskusi yang sering muncul. Ini juga salah satu cara untuk belajar berkomunikasi dengan rekan-rekanmu yang lainnya.
Baca Juga: 5 Profil Inspiratif Kreator Konten
Yang terakhir, jangan pernah menyerah. Belajar dalam institusi yang dikelilingi banyak teman dan guru saja kadang-kadang kamu bisa mentok. Apalagi kalau belajar autodidak. Sebenarnya, di era serba canggih ini kamu bisa menemukan semua jawaban dari permasalahanmu saat belajar mendesain.
Kamu hanya perlu pintar-pintar untuk menanggulanginya dengan cara-cara yang sudah disebutkan di atas. Kalau kamu merasa sudah bisa bekerja sebagai desainer, kamu harus buru-buru mencari pekerjaan pertamamu! Ingat, sebagai desainer grafis yang belajar secara autodidak, kamu punya tanggung jawab besar untuk terus berkarya, terus berusaha menjadi desainer yang menonjol dan jangan lupa untuk terus mempelajari bisnisnya.
Gabung dengan GetCraft sebagai kreator dengan menekan tombol di bawah!
Gabung jadi kreator di GetCraft!
Regular
Italic
Bold
The rich text element allows you to create and format headings, paragraphs, blockquotes, images, and video all in one place instead of having to add and format them individually. Just double-click and easily create content.
A rich text element can be used with static or dynamic content. For static content, just drop it into any page and begin editing. For dynamic content, add a rich text field to any collection and then connect a rich text element to that field in the settings panel. Voila!
Headings, paragraphs, blockquotes, figures, images, and figure captions can all be styled after a class is added to the rich text element using the "When inside of" nested selector system.